Sabtu, 09 November 2013

★ Sejarah Hari Ini (10 November): Memori Belgrade, Red Star Vs. AC Milan ★

 Tertinggal 1-0 dan kehilangan satu pemain, langit seolah ikut berduka, menyelimuti Stadion Maracana dengan awan gelap. Pertandingan ditangguhkan dan dilanjutkan keesokan hari.

MI - Penantian dua dekade AC Milan untuk menambah trofi Piala Champions terbayar lunas di musim 1988/89. Untuk kali pertama sejak terakhir menyabet gelar tertinggi antarklub Eropa pada 1968/69, I Rossonerikembali mengukuhkan diri sebagai kampiun Benua Biru dengan membekuk Steaua Bucuresti 4-0 di mana Ruud Gullit dan Marco van Basten masing-masing mencetak dua gol.

Tapi, perjalanan I Rossoneri ke partai puncak tak semudah membalikkan telapak tangan. Berbagai rintangan dihadapi tim yang ketika itu diarsiteki Arrigo Sacchi. Cobaan terberat terjadi di babak perdelapan besar. Milan berjumpa wakil Yugoslavia, Red Star, yang ketika itu menjadi salah satu kekuatan Eropa. Pada pertemuan pertama di San Siro, 26 Oktober 1988, Setan Merah gagal memetik kemenangan. Red Star berhasil memaksa hasil imbang 1-1 setelah gol Dragan Stojkovic hanya mampu dibalas oleh Paolo Pietro Virdis. Meski menciptakan banyak kesempatan, tim tuan rumah gagal mematahkan ketangguhan kiper Stevan Stojanovic.

8 November 1988, skuat Il Diavolo Rosso meninggalkan Malpensa, bandar udara internasional Milan, menuju Belgrade untuk melakoni leg kedua. Perasaan cemas menggelayuti para penggawa yang menuju Belgrade. Selain sudah ditunggu tugas berat - karena klub Yugoslavia memiliki tim yang sangat kompetitif dan kuat - Milan juga dihadapkan pada problem di mana para pemainnya tidak dalam kondisi terbaik, termasuk Ruud Gullit yang dibekap cedera. Ancaman tersingkir secara prematur dan harus memperpanjang puasa gelar di Piala Champions lebih lama pun membayangi para penggawa Sacchi.

Tiba di Stadion Maracana, tempat digelarnya leg kedua, antusiasme suporter kedua tim seolah menjadi "penghangat" di tengah dinginnya cuaca ketika itu. Sekira 1500 Milanisti ikut memeriahkan pertandingan, diantara puluhan ribu fans Red Star yang dengan bangganya membawa spanduk, bendera dan atribut lain untuk menekan sang raksasa Italia. Bagi tuan rumah, skor imbang tanpa gol cukup untuk mengirim Milan ke kotak eliminasi. Tiker perempat-final tampak makin mudah untuk tim Vladimir Petrovic setelah mereka unggul pemain saat Virdis diusir wasit asal Jerman Dieter Pauly.

Nyanyian suporter tuan rumah makin lantang terdengar, sebaliknya tifosi yang datang jauh dari Milan terdiam, harap-harap cemas sambil berdoa dalam hati berharap terjadi keajaiban di Belgrade. Di tengah cuaca dingin, dalam seketika stadion ditutupi awan gelap tapi saat itu Red Star masih mampu mencetak gol lewat Dejan Savicevic di menit ke-50. Red Star 1, AC Milan 0.

Tampil dengan sepuluh orang dan tertinggal satu gol, harapan Milan melaju ke babak berikutnya tampak sudah habis. Awan gelap seolah ikut merasakan kesedihan Milanisti, dengan terus menutupi kawasan stadion. Makin gelap dan makin gelap, hanya dalam hitungan menit, penonton sudah tak bisa lagi menyaksikan pertandingan dengan nyaman, sama sekali tak bisa melihat apa pun. Para pemain dan wasit tetap berada di lapangan, tapi karena cuaca tak lagi memungkinkan, pertandingan akhirnya ditangguhkan. Tepat di menit ke-57, di mana skor unggul 1-0 untuk Red Star, pertandingan resmi dihentikan akibat cuaca buruk.

25 tahun yang lalu, tepatnya 10 November 1988, pertandingan ulangan leg kedua perdelapan-final digelar. Laga dimulai pada pukul 15:00 waktu setempat, dengan starting line-up yang sama, kecuali dua pemain Milan Virdis dan Carlo Ancelotti yang tak bisa dimainkan. Virdis mendapat kartu merah di laga sehari sebelumnya, sementara Ancelotti mendapat kartu kuning kedua, yang memaksanya menepi di partai ulangan.

Di tengah persiapan yang mepet, staf medis Rossoneri bekerja keras memulihkan kondisi Gullit yang cedera. Ya, tanpa Virdis dan Ancelotti, vital bagi Setan Merah memiliki Il Tulipano Nero di tim. Dua tim dokter Milan, Monti dan Tavana, memberikan lampu hijau, sang bintang Belanda berpeluang tampil setidaknya sebagai subtitusi.

Hari itu tampak sangat berbeda dibandingkan 24 jam sebelumnya. Matahari memberikan sinarnya, meski tak banyak, tapi cukup untuk memberikan kehangatan. Franco Baresi main luar biasa di pertandingan ini, tak hanya tegap berdiri di depan pertahanan, dia juga ikut membantu Milan memulai serangan. Di menit 35, sebuah tendangan bebas dari sisi kiri dilepaskan Roberto Donadoni, lalu Marco van Basten menyambutnya dengan tandukan keras yang tak mampu dijangkau kiper lawan. Milan unggul, tapi tak bertahan lama karena empat menit kemudian Stojkovic menyamakan kedudukan setelah menjebol gawang Giovanni Galli.

Di menit 43 terjadi drama. Vasilijevic dan Donadoni terlibat benturan keras saat duel bola atas dan penggawa Red Star menyikut pemain Milan yang langsung kehilangan kesadaran. Tim medis panik dan dengan segera memberikan pertolongan kepada Donadoni. Gullit akhirnya masuk menggantikannya, sebuah pengorbanan berisiko tinggi, baik untuk Milan maupun si pemain itu sendiri. Karena setelah laga, Gullit harus menepi 40 hari lantaran masalah ototnya memburuk setelah pertandingan yang berakhir imbang 1-1 dalam waktu normal.

Satu tiket perempat-final akhirnya harus diperebutkan melalui drama adu penalti. Stojkovic yang menjadi eksekutor pertama melaksakan tugasnya dengan sempurna, tapi Baresi mampu menyamakan skor. Prosinecki gol dan Van Basten kembali membuat kedudukan sama. Di sini, Galli berperan besar jatuh bangun melakukan penyelamatan untuk mencegah gol Savicevic dengan menggunakan kaki kiri dan Evani membawa I Rossoneri unggul. Galli kembali membungkam suporter tuan rumah, saat berhasil mementahkan sepakan Mrkela sehingga bola melenceng ke sisi kanan gawang. Rijkaard, yang menjadi penentu, melepaskan tembakan penuh percaya diri ke pojok gawang. Milan pun menang 4-2 dalam duel penalti dan berhak melaju ke perempat-final.

Setelahnya, perjalanan Setan Merah di Piala Champions musim itu berjalan mulus. Menang agregat 1-0 atas Werder Bremen, I Rossoneri kemudian Real Madrid dengan skor masif 6-1 sebelum membekuk Steaua Bucuresti empat gol tanpa balas di partai puncak sekaligus merebut trofi ketiga sepanjang sejarah.

Red Star:
Starting XI: Stojanovic, Najdoski,Vasilijevic, Sabanadzovic, Radovanovic, Juric, Ivanovic, Savićević, Bursac, Stojković,
Djurovic 

AC Milan:
Starting XI: Galli, Tassotti, Maldini, Rijkaard, Costacurta, Baresi, Donadoni, Colombo, Van Basten, Evani, Mannari



Kamis, 07 November 2013

CARA MENON-AKTIFKAN KLIK KANAN PADA BLOG





Cara Menonaktifkan Klik Kanan Pada Blogspot - Fungsi non-aktifkan klik kanan atau disable click right agar artikel dan gambar tidak bisa di copy paste. Ketika akses 'click right' itu juga memberi pesan peringatan agar tidak di copas ketika blog di klik kanan. Penerapan ini dilakukan seorang Blogger guna menjaga orisinalitas dan privasi konten agar tidak diplagiat dari pihak yang tidak bertanggung jawab.

Untuk proteksi klik kanan, script ini menjawab keluhan sobat, jika ingin memasangnya cukup posisikan pada sidebar dengan memasukkan kode ke Gadget atau Template. Berikut tutorialnya cara membuat disable klik kanan pada sidebar Blog:
1. Di halaman Dasbor, pergi ke Tata Letak,
2. Klik Tambahkan Gadget, pilih HTML/JavaScript, masukkan kode berikut:
 <script>
var message="Pesan";
///////////////////////////////////
function clickIE4(){if (event.button==2){alert(message);return false;}}
function clickNS4(e){if (document.layers||document.getElementById&&!document.all){if (e.which==2||e.which==3){alert(message);return false;}}}
if (document.layers){document.captureEvents(Event.MOUSEDOWN);document.onmousedown=clickNS4;}
else if (document.all&&!document.getElementById){document.onmousedown=clickIE4;}
document.oncontextmenu=new Function("alert(message);return false")</script>
    Ubah kata berwarna biru dengan pesan peringatan,
3. Simpan konfigurasi script sobat.

Demikian cara membuat anti klik kanan, dengan begitu postingan sobat tidak bisa di 'copas', di 'blok' sekaligus di 'klik kanan'. Selamat mencoba. Happy blogging 

Sumber

Jumat, 13 September 2013

Download Naruto Shippuden The Movie 6


Naruto Shippuden Movie 6: Road to Ninja Subtitle Indonesia

Silahkan download dan nonton naruto movie 6 road to ninja sub indo gratis
Naruto Shippuden Movie 6: Road to Ninja Subtitle Indonesia ini menceritakan Naruto dan Sakura yang berada pada dunia lain karena terkena jurus tsukuyomi tak terbatas milik uchiha madara. dalam dunia itu semuanya serba terbalik dari sifat-sifat character dari serial biasanya.

Perilaku dari character shinobi yang ada di konoha serba terbalik. pertarungannya semakin seru dan menarik aja untuk di lihat.

Download Naruto Shippuden Movie 6: Road to Ninja Subtitle Indonesia

Sabtu, 31 Agustus 2013

Kaka Niat Balik, Allegri Siap Sambut

RICARDO Kaka nyalakan sinyal buat kembali ke AC Milan. Massimiliano Allegri siap sambut hangat Kaka di Milan.

Kaka cukup lama berkostum Real Madrid. Tapi, ternyata, hatinya masih di Milan. Baginya, Milan adalah segalanya. Milan adalah tempat di mana ia membangun karier sebagai pesepakbola.

Sepakbola jadi pilihan hidup Kaka meski ia terlahir dari keluarga berpendidikan. Ayahnya insinyur. Ibunya guru SD. Pengetahuan soal sepakbola pertama ia gali di Sao Paolo. Ia gabung dengan akademi Sao Paolo sejak berusia 8.

Di Sao Paolo, kualitas Kaka menarik perhatian para pencari bakat. Ia mampu jaringkan 17 gol dari 55 laga pada 2001. Semusim kemudian, ia bikin 23 gol. Ia juga sempat cetak 7 gol dari 22 laga pada 2003 sebelum direkrut Milan pada musim panas 2003 dengan mahar 8,5 juta euro.

Petualangan hebat Kaka pun dimulai di Milan. Tampil di bawah asuhan Carlo Ancelotti, ia langsung rangkai 14 gol dan 5 assist dari 44 laga musim 2003/2004. Berkat kontribusi Kaka, Milan mampu memenangi Serie A 2003/2004 dan Piala Super Eropa 2003. 

Sejak itu, Kaka disebut sebagai salah 1 gelandang hebat dunia. Aksi impresif terus diperlihatkan Kaka hingga bawa Milan ke final Champions League 2004/2005. Sayang, Milan gagal jadi juara. Mereka ditekuk Liverpool dalam adu penalti.

Kaka tebus kegagalan itu di musim 2006/2007. Saat kembali hadapi Liverpool di final Champions League, Kaka lejitkan Milan ke podium juara lewat kemenangan 2-1. Ia kawinkan gelar itu dengan Piala Super Eropa 2007 dan FIFA Club World Cup 2007. Ia pun didaulat sebagai Pemain Terbauk Dunia.

Sayang, problem finansial membuat pengoleksi 95 gol dan 46 assist dari 270 laga bersama Milan itu harus pergi pada musim panas 2009. Madrid merekrutnya dengan mahar 65 juta euro. Tapi, pindah ke Madrid ternyata jadi awal kemunduran karier Kaka.

Tak banyak kesempatan tampil didapat Kaka selama di Santiago Bernabeu. Hingga akhir musim 2012/2013, Kaka cuma tampil di 120 laga dan cetak 29 gol plus 32 assist. Caps-nya lebih banyak didapat sebagai pemain pengganti.

Keyakinan Kaka menyala lagi ketika Carlo Ancelotti datang buat gantikan Jose Mourinho di musim panas 2013. Namun, niat Kaka pergi dari Madrid kembali membesar. Ia mengaku saatnya pergi dari El Real. Dan, ia menyatakan sudah bicara dengan klub dan Ancelotti soal itu.

Jika jadi pergi, Kaka tampaknya sudah punya tujuan. Gelandang berusia 31 itu indikasikan bakal balik ke Italia. Kemungkinan besar tujuannya adalah Milan. Wacana balik ke Milan merebak setelah ia bilang rindu Italia.

Allegri pun buka suara. Ia menyatakan siap sambut Kaka di San Siro. Menurut Allegri, Kaka adalah pemain yang dibutuhkan dan kehadirannya bakal membuat I Rossoneri kian kuat.

"Kaka hebat dan penuh kualitas. Kedatangannya akan tingkatkan kepercayaan diri tim dan fans. Saya yakin Presiden Silvio Berlusconi dan Wakil Presiden Adriano Galliani berniat jaga Milan di tingkat atas," tukas Allegri.

Di musim panas 2013, Milan pun lakukan beberapa aktivitas transfer pemain. Terkini, mereka gaet Alessandro Matri dari Juventus dengan mahar 11 juta euro. 

Kedatangan Matri jadi bentuk antisipasi Milan yang kehilangan Giampaolo Pazzini cukup lama karena cedera. Cuma, kedatangan Matri diiringi kepergian Kevin Prince Boateng. Ia hengkang ke Schalke 04 dengan mahar 12 juta euro.

"Semoga Boateng dapatkan semua yang terbaik. Kami sendiri senang Matri datang. Saya mengenalnya dengan baik. Ia pemain yang kami butuhkan selama Pazzini cedera," pungkas Allegri.
Kaka & Data Diri
Nama lengkap: Ricardo Izecson dos Santos Leite
Kebangsaan: Brasil
Kelahiran: 22 April 1982
Tinggi/berat: 186 cm/82 kg
Kaki: Kanan-kiri

Kiprah Kaka di Setiap Musim
Sao Paolo
2001: 17 gol dari 55 laga
2002: 23 gol dari 48 laga
2003: 7 gol dari 22 laga
AC Milan
2003/2004: 14 gol dan 5 assist dari 44 laga
2004/2005: 9 gol dan 7 assist dari 51 laga
2005/2006: 19 gol dan 5 assist dari 49 laga
2006/2007: 18 gol dan 9 assist dari 48 laga
2007/2008: 19 gol dan 12 assist dari 41 laga
2008/2009: 16 gol dan 10 assist dari 36 laga
Real Madrid
2009/2010: 9 gol dan 8 assist dari 33 laga
2010/2011: 7 gol dan 6 assist dari 20 laga
2011/2012: 8 gol dan 14 assist dari 40 laga
2012/2013: 5 gol dan 4 assist dari 27 laga

Kaka & Prestasi
Klub
Sao Paolo
Torneio Rio-Sao Paolo: 2001
AC Milan
Serie A: 2003/2004
Piala Super Italia: 2004
Champions League: 2006/2007
Piala Super Eropa: 2007, 2003
FIFA Club World Cup: 2007
Real Madrid
La Liga: 2011/2012
Copa del Rey: 2010/2011
Piala Super Spanyol: 2012

Timnas Brasil
Piala Dunia: 2002
Piala Konfederasi: 2005, 2009

Sejarah Gloomy sunday


Gloomy Sunday, terkenal sebagai lagu bunuh diri .Setelah mendengar lagu tersebut, siapapun yang mendengarnya akan merasa ingin mengakhiri hidupnya. Ada apa sebenarnya dibalik lagu ini...?

Gloomy Sunday
Lagu Gloomy Sunday yang judul aslinya Szomorú Vasárnap atau dalam bahasa Indonesianya Minggu Yang Kelam tercipta pada tahun 1933 dan merupakan karya dari seorang komposer dan pemain piano autodidak dari Budapest, Hungaria, bernama Rezs? Seress. Lagu ini terkenal sebagai lagu pengiring kematian pada era itu, karena banyak yang telah menjadi korban bunuh diri karena seolah-olah terhipnotis setelah mendengar lagu tersebut. Rezs? Seress sang penciptanya juga meninggal akibat bunuh diri pada tahun 1968.

Rezs? Seress diberitakan bunuh diri pada tahun 1968 di hari Minggu dengan meloncati jendela apartemen dari tempat tinggalnya. Dikatakan, Rezs? Seress bunuh diri karena menyadari bahwa setelah Gloomy Sunday meledak jadi hit pertamanya di berbagai negara, dia berpikir bahwa dia tidak akan pernah lagi bisa menciptakan hit seperti itu untuk yang kedua kalinya. Makanya dia berniat untuk mengakhiri hidupnya. Apakah ada alasan lain dibalik kematiannya...? Who knows....?
Lagu ini telah diterjemahkan kedalam beberapa bahasa seperti Bahasa Inggris, Perancis, Finlandia, dan Spanyol, dan telah dirilis dalam 7 versi oleh 56 penyanyi yang berbeda termasuk diantaranya versi Heather Nova, Bjork, Ray Charles, Sarah Brightman dan Sinead O’Connor, versi Billie Holliday-lah yang membuat lagu ini sangat terkenal dan pada akhirnya menjadi versi standard interpretasi Gloomy Sunday,

Di tahun 1997, Billy Mackenzie penyanyi yang merekam lagu Gloomy Sunday di tahun 1982 juga mati bunuh diri di dekat rumah ayahnya.
Bahkan, katanya apabila lagu Gloomy Sunday ini dimainkan tanpa lirik (suara penyanyi) atau hanya berupa instrumental saja maka pendengarnya akan tertidur berat dan mengalami mimpi buruk yang kelihatan nyata sekali.
Di negeri asalnya sendiri, Hungaria, lagu ini dilarang keras untuk beredar karena telah meyebabkan meningkatnya gelombang bunuh diri di Negara tersebut.
Lagu gloomy sunday sendiri hilang dari peredaran dan menjadi terlupakan, semenjak adanya perang adolf hitler di tahun 1930-an, lagu ini dimusnahkan, dan versi aslinya sudah tidak ada lagi, mengingat banyak yang telah menjadi korban dari lagu ini.